Minggu, 04 Desember 2016

TUGAS 7

Yang dimaksud dengan Marketing Mix atau Bauran Pemasaran yaitu suatu kerangka kerja yang membantu dalam penyusunan suatu pendekatan untuk setiap pasar. Bauran pemasaran merupakan suatu kumpulan variabel yang dapat dikontrol yang ditawarkan kepada (dan mempengaruhi) pelanggan. Variabel-variabel tersebut meliputi: produk/jasa itu sendiri, ketersediaannya, imagenya (cara promosinya), dan harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya. Variabel-variabel tersebut merupakan sejumlah unsur (4P) dimana seorang manajer pemasaran harus membaurkannya secara bersama-sama dalam mengoptimalkan sejumlah sumber daya yang terbatas. Pada tahun 1960, Jerome McCarthy memperkenalkan konsep 4P kepada dunia. Sejak itu, para manajer pemasaran di seluruh dunia menjadi terbiasa dengan 4P (product, price, place, and promotion). Selain 4P ada pendekatan-pendekatan lain untuk bauran (khususnya bauran jasa/7P). Namun di sini saya akan membahas secara singkat setiap unsur dari 4P tersebut.




  1. Product (produk), yaitu kualitas produk atau jasa, fungsi-fungsi, sifat, ciri-ciri, dan keuntungan karena desain dan pengepakan, garansi/jaminan, serta pelayanan purna jual (after sales service). Berbagai pilihan bisa dibuat untuk aspek-aspek mana pun.
  2. Price (harga), meliputi harga yang ditawarkan kepada end-user, harga perdagangan distributor, diskon/potongan tunai, diskon besar-besaran dan kredit berjangka.
  3. Place (tempat), di mana dan kapan para pelanggan membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa itu. Tempat kadang-kadang dihubungkan dengan saluran pemasaran, distribusi fisik logistik atau lokasi.
  4. Promotion (promosi), merupakan bauran promosi atau bauran komunikasi. Bauran ini meliputi reklame/periklanan, promosi penjualan, publisitas atau pemberitaan, direct mail, pertunjukan, pameran, pengepakan, penjualan, dan juga secara lisan (dari mulut ke mulut).

Selain 4P, ada pendekatan-pendekatan lain untuk bauran (khususnya bauran jasa) 7P, diantaranya :
  1. Product (produk),
  2. Price (harga),
  3. Place (distribusi),
  4. Promotion (promosi),
  5. People (orang),
  6. Physical evidence (sarana fisik), dan
  7. Process (proses)



Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.

   Orientasi pasar
 bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup di lingkungan yang dinamis dan penuh dengan persaingan. Perusahaan pada kondisi intensitas persaingan yang tinggi sangat diperlukan strategi orientasi pasar, perusahaan dengan orientasi pasar yang minimum akan kalah bersaing dengan perusahaan pesaing. Perusahaan yang berorientasi kepada pasar adalah menekankan fungsi penjualan demi kelangsungan sebuah usaha. Titik tekan aktivitas bisnis adalalah upaya menjual sesuatu yang dapat dibuat dengan berbagai cara. Keuntungan usaha bisa diperoleh dari volume penjualan produk bisnis. Di saat persaingan sangat ketat dan banyak produk yang berkualitas saatnya usaha yang didirikan berubah dari berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada Pasar (market).

         Contoh kasus adalah kopi, yang merupakan salah satu komoditas tertua di dunia. Ritual minum kopi telah membentuk persepsi dan preferensi konsumen tentang kopi. Di Indonesia, kopi umumnya diminum oleh pria atau masyarakat separuh baya. Beberapa dekade lalu kopi adalah minuman yang dipersepsikan murah dan kurang bergengsi bagi remaja, pemudi, dan wanita profesional.
Di sisi lain, perkembangan social menempatkan kafe sebagai tempat yang representatif untuk mengekspresikan gaya hidup. melalui konsep kafe, Excelso menyajikan kopi dengan gaya Itali kemudian berhasil membentuk citra yang berbeda mengenai ritual minum kopi. Saat ini setiap sore dengan mudah dijumpai, remaja baik pria maupun wanita berkumpul di kafe menikmati kopi sebagai manifestasi gaya hidup modern. Mereka menggugurkan konsep lama mengenai kopi sebagai minuman murah yang lebih tepat untuk pria.

         Contoh lain seperti perusahaan gojek. Saat mulai banyak perusahaan jasa yang didirikan dan pelayanannya hampir sama, maka gojek akan berupaya meningkatkan pelayanan jasanya. Sehingga para konsumen akan banyak memilih layanan gojek karena menambah pelayanan-pelayanan tertentu yang memudahkan konsumen.
    Perusahaan dengan orientasi pasar yang rendah hanya memiliki pemahaman yang dangkal terhadap persaingan dan kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan lebih mudah tertarik kepada pesaing yang memberikan penawaran customer value (nilai pelanggan) lebih baik atau bahkan sama. Bagi perusahaan, hal ini akan menyebabkan posisi persaingan yang tidak terfokus. 

Jika dilihat untuk keberhasilan di jangka panjang, lebih baik perusahaan yang tidak melakukan orientasi terhadap pasar. Namun bagi perusahaan yang tidak berorientasi terhadap pasar, perusahaan tersebut harus melakukan orientasi terhadap produk agar usahanya bertahan hidup dengan melakukan spesialisasi dan berbiaya rendah dalam hal produksinya. Usaha yang dilakukan berfokus pada bagaimana meningkatkan daya saing produk di pasaran.

HARGA DAPAT MENDORONG PERUSAHAAN UNTUK MEMBUAT BARANG
      Kita tentu tahu perilaku konsumen yang sangat identik, yaitu menginginkan harga serendah mungkin untuk membeli sesuatu. Namun produsen ingin menjual sesuatu dengan harga yang tinggi agar mendapatkan laba. Tapi tidaklah terjadi sebuah transaksi jika keduanya tidak ada yang mengalah. Maka dalam hal ini produsen harus bisa mengambil inisiatif untuk memproduki suatu barang dengan biaya yang rendah namun dapat menghasilkan laba. Saat biaya produksi sedang mengalami penurunan maka perusahaan harus mengambil langkah cepat untuk memproduksi barang sebanyak mungkin.
    Penyebab harga dapat memberikan dorongan bagi pengusaha karena dari sudut pandang pengusaha harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian merupakan pendapatan. Pendapatan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas didalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan seberapa tinggi eksklusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh terhadap persepsi kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah merek atau produk. Penetapan harga juga berbicara mengenai variasi produk. Jika produknya bervariasi tetapi ditetapkan dengan harga yang sama maka persepsi yang muncul adalah kesamaan kualitas sebagai cerminan variasi produk secara horizontal. Jadi produsen perlu menggunakan pendekatan harga yang strategis agar dapat mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.

PENGARUH HARGA BAGI KONSUMEN DALAM MENETAPKAN PEMBELIANNYA
     Dari sudut pandang konsumen harga sering kali digunakan sebagai indicator nilai bila mana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga merupakan pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan suatu produk. Proses pengambilan keputusan dalam pembelian produk barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri.
Dalam keputusan pembelian/membeli barang, konsumen ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Kegiatan keputusan pembelian meliputi: pilihan akan produk, merek, pemasok, penentuan saat pembelian, jumlah pembelian. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalahnya kelima peran ini dipegan satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Daftar Pustaka :