Sabtu, 21 Februari 2015

Jawaban Soal PKN Kelas XI Hal 14 (Semester 2)

A.     Apa saja yang menyebabkan rendahnya kesadaran membayar pajak?
Jawab:
Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam membayar pajak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu:
1.     Ketidaktahuan mereka tentang ketentuan dan tatacara perpajakan Indonesia.
Ketidakpahaman masyarakat Indonesia tentang ketentuan dan tatacara perpajakan itulah yang menjadikan masyarakat Indonesia memilih untuk tidak ber-NPWP karena mereka beranggapan dengan ber-NPWP akan menyulitkan atau membuat mereka bingung dan ketakutan. Apalagi dengan diberlakukannya sistem self assessment pada pajak penghasilan membuat masyarakat Indonesia yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif pajak menjadi ketakutan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Sistem self assessment menuntut masyarakat sebagai wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya secara aktif, mulai dari mendaftarkan diri, menghitung, membayar, dan melaporkan pajaknya kepada kantor pajak. Sistem ini juga menuntut masyarakat untuk secara aktif belajar atau mengetahui isi dan maksud suatu peraturan perpajakan dalam rangka untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik. Kebanyakan masyarakat takut melakukan kesalahan dalam membayar atau melaporkan pajak yang menyebabkan mereka terkena denda pajak yang jumlahnya tidak sedikit.

2.      Kesadaran masyarakat Indonesia untuk membaca masih sangat rendah.
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk membaca masih sangat rendah, terutama dalam membaca peraturan-peraturan yang berhubungan dengan hukum dan negara, membuat hal ini semakin sulit.

3. Kekhawatiran terhadap penyalahgunaan uang pajak seringkali menjadi pemikiran masyarakat. Bagaimana pajak itu akan dikelola dan ke mana uang pajak itu akan disalurkan, mengingat timbal balik yang diberikan kepada masyarakat dianggap kurang. Apalagi dengan maraknya pemberitaan negatif terhadap pegawai-pegawai pajak, membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan lembaga perpajakan.

4.     Persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparat pajak yang ada di kantor pelayanan pajak.
Tidak semua aparat pajak bersikap ramah terhadap masyarakat yang berkunjung ke sana, terutama jika masyarakat itu banyak mengajukan pertanyaan.

B.      Jelaskan akibat yang akan diterima negara ketika pendapatan dari pajak terus mengalami penurunan!
Jawab:
Akibat yang akan di terima negara bila masyarakat masih saja tidak sadar akan pentingnya pajak lalu juga enggan untuk membayar pajak yaitu, negara akan mengalami penurunan keuangan untuk membayar hutang negara pada negara luar dan sulit memenuhi fasilitas umum untuk masyarakat yang di sebabkan keuangan negara tidak mencukupi akibat dari masyarakat tidak membayar pajak. Menurunnya pendapatan negara dari dalam negeri yg membuat apbn juga berkurang dan bisa juga menimbulkan inflasi. Lalu ketika pendapatan pajak terus menurun secara otomatis, kesejahteraan masyarakat ikut menurun, itu dikarenakan biaya untuk penyelesaian infra struktur berkurang dan menyebabkan kemacetan pada pembiayaan, karena pajak merupakan salah satu pendapatan utama yang diterima negara

C. Apa saja solusi yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak? Bagaimana tingkat keberhasilan dari solusi tersebut?
Jawab:
Tentu pemerintah telah melakukan berbagai solusi untuk meningkatkan kesadaran warga negaranya dalam membayar pajak, misalnya seperti melakukan penyuluhan, bimbingan dari sekolah yang sudah diberikan sejak dini bahwa membayar pajak merupakan suatu kewajiban warga negara, melalui iklan di sosial media atau stasiun televisi. Namun rupanya kesadaran itu masih belum juga muncul. Terbukti persentase pada kasus "Kesadaran Bayar Pajak Warga Masih Rendah" ini dikatakan bahwa perusahaan yang seharusnya 6 juta yang membayar pajak hanya 520 ribu perusahaan, sedangkan wajib pajak pribadi baru 30 persen yang bayar. Jadi bisa disimpulkan bahwa usaha pemerintah belum berhasil.

D.  Kemukakan solusi yang kalian tawarkan untuk meningkatkan kesadaran warga negera dalam membayar pajak dan kesadaran melaksanakan kewajiban lainnya sebagai warga negara!
Jawab:
Solusi yang akan saya tawarkan sebagai warga negara untuk meningkatkan kesadaran warga negara dalam membayar pajak dan kesadaran melaksanakan kewajiban lainnya sebagai warga negara adalah:
1.    Perlu sosialisasikan secara detail kepada seluruh masyarakat. Sosialisasi mengenai objek yang kena pajak dan batasan pembiayaan yang dikenakan pajak dan berapa besaran pajak yang harus di bayarkan oleh wajib pajak. Semuanya harus disosialisasikan secara jelas dan detail kepada seluruh masyarakat agar tidak terjadi penyelewengan pajak.
2.     Dari segi penegakan hukum, pemerintah harus menerapkan hukum dengan adil kepada semua orang. Apabila ada wajib pajak tidak membayar pajak, siapapun dia (termasuk para pejabat publik ataupun keluarganya) akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan.
3.   Dari segi struktur organisasi, tenaga kerja, dan etika, ditekankan pada masalah internal di lingkungan kantor pajak. Apabila struktur organisasinya memungkinkan kantor pajak untuk melayani wajib pajak dengan profesional, maka wajib pajak akan cenderung mematuhi berbagai aturan.
4.   Akuntabilitas aparatur serta transparansi penggunaan pajak juga harus jelas, artinya Wajib pajak menginginkan keterbukaan pemerintah dalam mengelola penerimaan pajak. Namun sebaliknya bila pemerintah tidak dapat menunjukkan penggunaan pajak secara transparan dan akuntabilitas, maka wajib pajak tidak mau membayar pajak dengan benar.
5.   Pemerintah harus dapat menuntaskan pelaku-pelaku para anggota perwakilah rakyat yang korupsi. Nah dengan begitu mereka dapat menjadi contoh untuk masyarakat, serta masyarakat tidak lagi enggan untuk membayar pajak, karena mereka percaya pada negara.

E.   Kemukakan kasus lain yang berkaitan dengan pengingkaran kewajiban warga negara yang pernah terjadi di daerahmu. Serta bagaimana proses penyelesaiannya?
Jawab:

Kasus yang sama yang terjadi pada daerah saya adalah ketika setiap warga kelas di minta untuk turut melakukan kewajiban dalam membersihkan kelas atau yang biasa disebut piket kelas. Namun justru ada warga kelas yang tidak ingin melaksanakan kewajibannya tersebut pada hari yang telah ditentukan. Proses penyelesaiannya adalah warga kelas yang lainnya harus selalu mengingatkannya dan apabila ia masih melanggar, maka ia harus mendapatkan hukuman atau sanki agar hal itu tidak terulang kembali, maka ketua kelas memberikan peringatan bagi siswa yang tidak piket akan dikenakan denda sebesar yang telah disepakati bersama-sama. Lalu uang denda tersebut bisa dimasukkan ke dalam kas kelas dan jika suatu waktu diperlukan maka dapat diambil.

Jawaban Soal PKN Kelas XI Hal 12 (Semester 2)

Setelah membaca kasus tersebut, kami akan menjawab pertanyaan–pertanyaan di bawah ini :
a.  Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah ?
Jawab :
Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan orang tua terpaksa bekerja keras mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, sehingga pendidikan anak kurang terperhatikan dengan baik dan bahkan membantu orang tua dalam mencukupi keperluan pokok untuk makan sehari-hari misalnya anak membantu orang tua ke sawah, karena di anggap meringankan beban orang tua anak di ajak ikut orang tua ke tempat kerja yang jauh dan meninggalkan sekolah dalam waktu yang cukup lama.

Dan apa lagi yang menjadi buruh tanpa tujuan untuk membantu pekerjaan orang tua, setelah merasa enaknya membelanjakan uang hasil usaha sendiri akhirnya anak tidak terasa sekolahnya ditinggalkan begitu saja, anak perempuan di suruh mengasuh adiknya di waktu ibu sibuk bekerja.
b.     Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka putus sekolah ? Apabila ada, apa saja faktor tersebut ?
Jawab :
Ya, ada. Faktor – faktor lain yang menyebabkan anak putus sekolah yaitu :
1.      Faktor yang datangnya berasal dari diri anak itu sendiri, seperti anak yang malas berangkat sekolah karena tidak memiliki minat dalam pendidikan. Hal ini karena faktor lingkungan yang mempengaruhi anak tersebut, misalnya saja karena malas belajar karena kebanyakan main game dan menonton tv, desakan pergaulan, pola pikir anak yang menganggap pendidikan tidak penting kemudian rasa minder karena anak tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya dan kesenjangan ekonomi kemudian keadaan lingkungan sperti keluarganya yang kurang memotivasi anak untuk sekolah yang menjadi penyebab anak enggan ke sekolah.
2.   Pemaksaan hak oleh orang tua. Pendidikan merupakan kewajiban dari orang tua, namun kadang ada orang tua yang mengatur pendidikan yang dipilih dari anaknya dan sering bersifat memaksa. Pendidikan yang dipilih orang tua selalu dianggap terbaik untuk mereka, walaupun keinginan, minat dan bakat, dan kemampuan dari si anak tidak sesuai. Anak yang terpaksa menuruti pendidikan dari orang tuanya yang tidak sesuai dengan keinginanya akan berpengaruh pada psikologisnya. Dalam belajar anak tersebut akan cenderung bertele-tele dan asal-asalan dalam menimba ilmu di sekolah, kemudian mengakibatkan nilai dari anak tersebut jelek dan berujung pada putus sekolah.
3.   Kurangya prasarana dan fasilitas penunjang pendidikan. Sering kita jumpai dalam media massa pemberitaan tentang anak-anak yang bersekolah di bawah jembatan, tidak adanya transportasi untuk pergi ke sekolah sampai ada yang rela berjalan jauh melewati hutan  hanya demi mengenyam sebuah pendidikan. Dalam pedesaan atau daerah terpencil belum semua anak bisa menikmati pendidikan di sekolah, para pendidik, transportasi dan gedung sekolah yang memadai dan yang dibutukan pun belum bisa dipenuhi oleh pemerintah untuk mereka. Karena lingkungan atau tempatnya yang sulit dijangkau sehingga masih banyak dari mereka yang belum menyentuh pendidikan formal. Dalam pembelajaran yang efektif diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa alat tulis, buku pelajaran, serta perangkat-perangkat pendukung pembelajaran lainya yang memadai. Kurangnya fasilitas penunjang tersebut akan mengakibatkan minat anak untuk belajar turum, sehingga berpotensi untuk putus sekolah.
4.      Pola pikir masyarakat. Masyarakat yang tradisional atau masyarakat yang hidup dipedesaan mempunyai pola pikir yang mengaggap pendidikan merupakan hal yang tidak penting, mereka berpikir buat apa sekolah tinggi tapi kalau hanya menjadi pengangguran atau ujung-ujungnya hanya berladang membantu kedua orang tuanya atau menangkap ikan dilaut. Mereka berpikir bahwa pendidikan di sekolah hanya membuang-buang waktu, uang dan termasuk kegiatan yang tidak berguna serta tanpa pendidikan pun pasti bisa hidup layak. Ada juga sebagian masyarakat yang memandang perempuan tidak berhak sekolah, karena kaum perempuan hanya burujung menjadi ibu rumah tangga. Bahkan ada sebagian masyarakat pedesaan yang memilih menikahkan anaknya di usia muda, sehingga kedudukan pendidikan dalam kehidupanya hanya sebagai pelengkap. 
5.    Kelainan fisik maupun mental. Angka putus sekolah dikarenakan faktor ini tidak sebanyak faktor-faktor lain, karena sudah adanya sekolah yang dikhususkan untuk anak kelainan fisik maupun mental yaitu Sekolah Luar Biasa. Namun jika menengok ke lapangan masih ada anak yang putus sekolah atau tidak bisa bersekolah dikarenakan fakor ini.
c.     Apakah upaya pemerintah sudah optimal untuk mengatasi masalah ini ? Kemukakan indikator optimal dan tidak optimal  ?
Jawab :
Belum optimal, karena biaya pendidikan yang cukup mahal dirasakan tidak mampu untuk mereka menyekolahkan anak-anaknya, berbagai bantuan beasiswa seperti BOS dan BSM pun belum cukup membantu. Dalam pedesaan atau daerah terpencil belum semua anak bisa menikmati pendidikan di sekolah, para pendidik, transportasi dan gedung sekolah yang memadai dan yang dibutukan pun belum bisa dipenuhi oleh pemerintah untuk mereka. Karena lingkungan atau tempatnya yang sulit dijangkau sehingga masih banyak dari mereka yang belum menyentuh pendidikan formal. Dalam pembelajaran yang efektif diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa alat tulis, buku pelajaran, serta perangkat-perangkat pendukung pembelajaran lainya yang memadai.
d.      Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini ? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya ?
Jawab :
Selain pemerintah yang bertanggung jawab dalam mengatasi masalah ini adalah orang tua dan guru-guru siswa atau siswi itu sendiri. Karena tanpa motivasi dan pengawasan mereka kepada peserta didik dan anak-anaknya, semua tidak akan memberikan pengaruh yang berarti . Jika anak – anak tidak mendapat bimbingan dan perhatian yang baik, maka akan mempengaruhi minatnya untuk bersekolah.
e.    Apa solusi yang kalian ajukan untuk mengatasi masalah ini ? Bagaimana strateginya supaya solusi itu berhasil ?
Jawab :
1.      Memfasilitasi atau memberikan sarana prasarana yang memadai. Seperti yang telah kita ketahui banyak anak-anak yang belum bisa mengenyam pendidikan karena kurangya fasilitas dan sarana yang memadai. Memfasilitasi juga termasuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu, seperti pemerataan pendidikan dengan membangun dan memperbaiki gedung sekolah di daerah-daerah, memberikan transportasi yang lebih memadai, serta memberikan fasilitas penunjang-penunjang kegiatan belajar mengajar ditambah lagi pengadaan seragam sekolah dan buku paket gratis.
2.      Sekolah terbuka. Sekolah terbuka merupakan pendidikan formal yang diperuntukan untuk merek yang kurang mampu, karena tidak memungut biaya sepersenpun dan siswanya tidak berseragam. Sekolah ini juga dilengkapi modul untuk mereka belajar, dalam pembelajaranya dengan belajar mandiri dan berkelompok. Lulusan dari sekolah ini juga menerima Surat Tanda Tamat Belajar dan mereka juga mempunyai hak dan kesempatan yang sama seperti sekolah regular.
f.    Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerahmu. Serta bagaimana solusi untuk menyelesaikannya ?
Jawab :
Banyak sekali bentuk pelanggaran hal warga negara yang pernah terjadi di lingkungan saya, seperti halnya beberapa teman saya SD telah ada yang menikah dini, lalu ada yang bekerja sebelum lulus SMP, ada yang tidak taman sekolah karena pergaulan bebas dan lain-lain seperti megkonsumsi narkotika. Untuk megatasi atau solusi penyelesaiannya menurut saya ini bukanlah hal yang mudah, perlu sering adanya bimbingan atau penyuluhan kepada masyarakat sekitar agar masyarakat semakin sadar dan tahu akan arti penting pendidikan bagi anak bangsa.