Mengingat-ingat kembali masa lalu. Saat itu saya telah mencoba untuk masuk
ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), diantaranya mengikuti Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN), PMDK-PN, PENMABA UNJ, namun semuanya gagal. Sedih? Pasti. Kecewa sama
diri sendiri? Iya. Namun meskipun semuanya gagal, hal itu tidak membuat saya
berkecil hati dan patah semangat karena hidup akan terus berjalan dan saya
memiliki pendirian bahwa perempuan juga harus berpendidikan tinggi. Anggaplah
hal gagal diatas itu masuk dalam plan A, tetapi saya juga memiliki plan B yaitu
saya harus tetap melanjutkan study saya meskipun di Perguruan
Tinggi Swasta (PTS). Setelah menimbang-nimbang banyaknya PTS yang ada, saya
menjatuhkan pilihan saya di Universitas Gunadarma. Alhamdulillah orangtua saya
masih sanggup membiayai pendidikan saya di Gunadarma dan saya tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan tersebut.
Meskipun Universitas Gunadarma bukan yang pertama dalam pilihan saya,
namun saya berharap bisa berkuliah dengan baik disana sampai saya wisuda. Saya
melanjutkan jurusan yang sebelumnya saya tempuh di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), yaitu Akuntansi. Sebenarnya saya ingin masuk jurusan TI, namun saya
menyadari bahwa saya tidak memiliki latar belakang jurusan tersebut.
Setelah melewati berbagai rangkaian untuk menjadi mahasiswa Gunadarma,
tibalah saya benar-benar menjadi mahasiswa Gunadarma kira-kira tepat enam bulan
yang lalu. Ya, itu berarti saya telah melewati semester satu. Banyak yang telah
saya lewati. Menemukan teman-teman baru dari berbagai agama, suku, sifat, dan
latar belakang. Setelah saya berada didalam kelas 1EB12, saya harus menyaring
teman yang menurut saya harus membawa saya kedalam perubahan yang baik agar
diri saya pun menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Saya berteman
dengan semuanya tetapi hanya beberapa yang saya anggap baik untuk pendidikan
saya disini.
Dosen-dosen yang telah mengajar saya disemester satu ini, saya anggap sudah
baik meskipun ada satu dua yang membuat saya merasa kurang menguasai mata kuliah
tersebut. Untuk saat ini tidak ada yang menjadi masalah bagi saya. Saya
menikmati proses perkuliahan dengan baik.
Teman. Tidak sedikit yang tidak merokok. Saya tidak mempermasalahkan hal
itu tetapi saya merasa hak saya telah diambil. Hak yang mana mendapatkan udara
yang segar atau bebas dari asap rokok. Mereka sudah besar tetapi masih memiliki
sikap yang seperti anak-anak. Harusnya mereka mengerti dengan sendirinya, namun
sudah ditegur tetap saja tidak peduli. Saran saya untuk teman-teman atau para
kaum laki-laki di kelas, pikirkanlah orang-orang disekitar untuk dampak baik
buruknya suatu perbuatan yang akan dibuat dan mulailah berpikiran layaknya
mahasiswa sesungguhnya.
Setelah Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) berakhir,
beberapa bulan kemudian saya mendapatkan nilai atau IPK yang Alhamdulillah
bagus. Namun, ada beberapa mata kuliah yang saya rasa salah atau tidak sesuai
dengan yang seharusnya dan saya berminat untuk menanyai atau complain hal
tersebut. 4.0 adalah target saya disemester dua ini karena saya mengincar
beasiswa yang diberikan pihak kampus. Saya berusaha keras agar setidaknya beban
orangtua saya sedikit berkurang.
Mengapa saya melanjutkan kuliah? Saya berpendapat bahwa seorang perempuan
juga harus memiliki pendidikan yang tinggi karena kelak kaum perempuan akan
menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya yang nantinya akan menjadi generasi
penerus bangsa ini. Bukan hanya berkuliah di kampus, namun juga mencari-cari
pengetahuan yang berkembang dimasyarakat dan menelaahnya dengan baik.
Berbagai perubahan telah saya alami saat menjadi mahasiswa. Mahasiswa
berarti sudah beranjak dewasa, baik dalam cara berpikir maupun berperilaku.
Motivasi saya dalam berkuliah yaitu Lillahitaala, untuk mendapatkan
ilmu atau pengetahuan yang bermanfaat atau berguna bagi kehidupan saya dan
orang-orang disekitar saya karena sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat
bagi orang lain. Selain itu orangtua juga menjadi motivasi saya. Karena menurut
idola saya, "pendidikan adalah pengangkat harkat dan pengubah pola
pikir." dan saya setuju dengan pendapatnya.
Itulah cerita singkat mengenai sebagian hidup saya. Saya hanya manusia yang
tidak luput dari kesalahan. Jika ada hal yang baik dari saya, ambillah selagi
bermanfaat.
Terima kasih telah membaca ^^