Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara yang berkembang. Perdagangan internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Dibanyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Perdagangan Internasional biasa disebut dengan perdagangan antarnegara, yaitu suatu kegiatan pertukaran (transaksi) barang dan jasa antara dua negara atau lebih. Sama seperti halnya manusia yang membutuhkan manusia lainnya dalam hubungan bermasyarakat, suatu negara juga membutuhkan negara lain dalam hubungan masyarakat internasional. Sebenarnya yang melakukan hubungan bukanlah ‘negara’ yang bersangkutan melainkan ‘penduduk’ di suatu negara dengan ‘penduduk’ negara lain. Dalam hal ini, penduduk dapat diartikan suatu perusahaan atau lembaga pemerintah di suatu negara yang melakukan perdagangan internasional.
Kegiatan utama perdagangan internasional adalah ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara dan memperdagangkannya di wilayah pabean negara lain. Definisi ekspor yang lain adalah arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Di sisi lain, impor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk memasukkan barang dari luar negeri untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan di dalam negeri. Definisi impor yang lain adalah arus barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Negara yang menjual barang dan jasa ke negara lain disebut negara pengekspor. Negara yang membeli atau mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri disebut negara pengimpor. Dalam keseharian kegiatan ekspor-impor tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga oleh perusahaan-perusahaan. Perusahaan yang khusus melakukan aktivitas menjual barang-barang dan jasa ke luar negeri disebut eksportir. Sedangkan, perusahaan yang khusus mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri disebut importir.
Pertukaran atau yang lebih sering disebut dengan perdagangan merupakan suatu proses tukar menukar yang dilakukan secara sukarela. Masing-masing pihak sama-sama ingin melakukan perdagangan dan ada kesepakatan baik mengenai harga maupun jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan.
Suatu negara melakukan perdagangan dengan negara lain dikarenakan dapat memberikan keuntungan atau disebut juga manfaat perdagangan. Perdagangan internasional baru akan terjadi jika masing-masing pihak yang akan melakukan perdagangan mendapatkan manfaat dari perdagangan tersebut.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada 5 faktor yang mendorong perdagangan internasional, yaitu :
1. Adanya Perbedaan Sumber Daya Alam
Perbedaan sumber daya alam antara berbagai negara mengakibatkan ada sejumlah barang yang tidak dapat dihasilkan oleh suatu negara. Akibatnya, negara yang tidak memiliki sumber daya untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu terpaksa harus membelinya dari negara lain.
2. Adanya Perbedaan Biaya Produksi
Perbedaan dalam biaya produksi mengakibatkan perbedaan keuntungan yang akan diperoleh. Negara yang mampu menekan biaya produksi lebihh murah akan memperoleh keuntungan yang relatif lebih besar dibandingkan negara yang biaya produksinya lebih tinggi.
3. Perbedaan Selera
Adanya perbedaan selera memungkinkan kita menjual barang-barang dalam negeri ke luar negeri, dimana orang luar negeri menyukai barang yang diproduksi dalam negeri, begitu juga sebaliknya.
4. Terbukanya Komunikasi dan Informasi Antarnegara
Teknologi berguna untuk mendapat informasi tentang berbagai produk dari luar negeri. Kita dapat mengetahui barang apa yang diproduksi negara lain yang tidak bisa kita produksi sendiri, barang negara mana yang mutunya lebih baik, biaya produksi dari negara mana yang lebih murah, atau sebaliknya. Jika kita mengetahui informasi tersebut, tentunya akan menjadi pendorong untuk melakukan perdagangan dengan negara yang bersangkutan.
5. Perbedaan Sumber Daya Manusia
Suatu negara yang memiliki jumlah penduduk relatif banyak akan memproduksi barang-barang yang lebih banyak mengandalkan tenaga manusia dibandingkan mesin. Sementara itu, negara yang memiliki sumber daya manusia relatif sedikit akan menghasilkan barang-barang yang lebih banyak diproduksi dengan mesin.
Dampak Perdagangan Internasional Bagi Perekonomian Indonesia
1. Dampak Positif
- Terpenuhi kebutuhan akan berbagai macam barang dan jasa
- Penduduk di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan murah sebagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi
- Pendapatan atau dvisa negara meningkat
- Terbukanya kesempatan kerja
- Terciptanya persahabatan dan kerjasama antarnegara diberbagai bidang
- Terdorongnya kegiatan ekonomi dalam negeri
- Mendorong keinginan untuk meningkatkan produksi
- Perdagangan internasional bisa mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi
- Mendorong setiap negara ke arah spesialisasi dalam memproduksu barang berdasarkan keunggulan komparatif yang dimilikinya
- Membuka wilayah pasar baru yang lebih luas bagi produk-produk dalam negeri
- Peningkatan produktivitas dan efisiensi
2. Dampak Negatif
- Mundurnya industri dan produksi dalam negeri kalau masyarakat lebih menyukai produk luar negeri
- Munculnya ketergantungan kepada negara-negara maju sebagai faktor-faktor produksi
- Adanya kecenderungan masyarakat untuk melakukan tindakan konsumsi secara berlebihan
- Terjadi perubahan pola dan kebiasaan konsumsi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi akibat dibukanya hubungan dengan luar negeri.
Hambatan Perdagangan Internasional
Adanya hambatan dalam perdagangan
internasional menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang dapat diekspor dan
diimpor oleh suatu negara. Berikut beberapa jenis hambatan dalam
perdagangan internasional.
1. Kuota, yaitu kebijakan untuk membatasi
jumlah ekspor dan impor dari suatu negara tertentu. Dengan adanya kuota, maka
jumlah barang yang dapat diekspor dan diimpor menjadi terbatas.
2. Larangan impor, yaitu kebijakan untuk melarang melakukan impor untuk produk-produk
tertentu. Bedanya dengan kuota impor, larangan impor menyebabkan suatu negara
tidak dapat melakukan impor sama sekali.
3. Tarif,
yaitu kebijakan penetapan pajak atas barang ekspor dan impor. Kebijakan tarif
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.
4. Subsidi,
yaitu kebijakan untuk memberikan bantuan kepada produsen dalam negeri agar
mereka tetap tertarik memproduksi komoditas tertentu. Dengan adanya subsidi,
biaya produksi akan menjadi lebih murah, sehingga keuntungan produsen akan
meningkat.
5. Embargo ekonomi, yaitu kebijakan untuk tidak berhubungan dengan suatu negara dalam
bidang perdagangan ekspor-impor.
Peran Internasional Dalam Perekonomian Indonesia
1. Pengaruh Ekonomis
Pengaruh perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi dan produksi.
Pengaruh perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi dan produksi.
·
Pengaruh
Ekonomis pada kegiatan Kegiatan Konsumsi
Pengaruh ekonomus perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi, antar lain berupa semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat
dikonsumsi. Jika kamu berjalan-jalan di supermarket atau took swalayan, kamu
akan melihat berbagai jenis barang yang dipajang. Coba perhatikan kemasan suatu
barang dengan teliti. Di sana, biasanya tercantum keterangan tempat asal Negara
dari barang tersebut.
Dengan adanya perdagangan
internasional, barang yang tersedia di pasar bukan hanya berasal dari dalam
negeri tetapi juga dari luar negeri. Kita jadi memiliki lebih banyak pilihan
barang yang akan kita konsumsi. Meskipun, uang yang kita miliki sama, namun
pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia lebih
banyak.
Akibat lainnya dari
perdagangan internasional terhadap kegiatan konsumsi ialah timbulnya
demonstration effect (pengaruh mencontoh). Misalnya, produk makanan fastfood
(cepat saji) yang merupakan kebiasaan makan di Negara lain. Di Negara amerika
serikat, makanan fastfood sebenarnya dimaksudkaan untuk memenuhi kebutuhan para
pekerja yang tidak mempunyai banyak waktu. Agar mereka dapat makan lebih cepat,
dibuatlah makanan cepat saji yang dapat dimakan sambil mengendarai mobil atau
sambil bekerja. Manjamunya restoran fastfood di Indonesia merupakan pengaruh
dari meniru kebiasaan makan orang luar negeri.
Demonstaration effect dapat menimbulkan efek yang
positif maupun negative. Efek positif dan demonstration effect ialah mendorong
produksi menjadi lebih banyak. Semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba
jenis makanan tersebut maka akan mendorong dibukanya lebih banyak restoran.
Sebuah restoran tentu saja membutuhkan banyak hal, misalnya tenaga kerja, sewa
tempat, bahan baku, beras dan bumbu-bumbu masak. Berarti bagi Indonesia
kegiatan mencontoh mengkonsumsi makanan ceoat saji itu membuka kesempatan usaha
atau produksi yang baru. Akan tetapi, demonstration effect juga
dapat berpengaruh negative jika kemudian masyarakat terbiasa untuk melakukan
kegiatan konsumsi yang berlebihan.
· Pengaruh
Ekonomis pada kegiatan Produksi
Perdagangan internasional memberikan pengaruh yang besar
pada kegiatan produksi. Kita sebelumnya sudah mambahas bahwa perdagangan
internasional akan mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi sesuai dengan
keungulan yang dimilikinya. Spesialisasi yang didasarka pada keungulan, akan
membuat suatu Negara berusaha memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta
jumlah lebih banyak.
Spesialisasi juga akan
mendorong peningkatan produktivitas atau keahlian pekerja. Seorang tukang kayu,
misalnya, hasil kerjanya dalam menebang kayu akan lebih baik daripada jika
dikerjakan seorang pegawai bank yang tidak pernah menebang kayu. ilustrasi
tersebut sama dengan spesialisasi dalam suatu Negara. Semakin spesialis
produksi suatu Negara maka semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas berarti pekerjaanyalebih baik dan cepat sehingga
produksi lebih banyak dan berkualitas. Misalnya, orang Swiss terkenal sebagai
ahli membuat jam tangan selama berabad-abad. Perdagangan internasional
mendorong Swiss menspesialisasikam diri untuk mengembangkan industri jam
tangannya. Hasilnya sampai saat ini, kualitas jam tangan dari swiss tetap
diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
2. Pengaruh
Non Ekonomis
Selain pengaruh langsung yang bersifat ekonomis, perdagangan internasional juga membawa pengaruh yang tidak langsung dan bersifat nonekonomis. Pengaruh nonekonomis perdagangan internasional meliputi aspek budaya, aspek
pendidikan, aspek politik, dan aspek militer.
a. Perdagangan
internasional dapat membuka hubungan budaya antarnegara yang melakukan
perdagangan, misalnya dengan mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.
b. Dalam
aspek pendidikan, perdagangan internasional dapat meningkatkan hubungan
beasiswa untuk belajar di suatu Negara, atau memberikan bantuan untuk membangun
sekolah-sekolah di Negara yang kurang mampu.
c. Aspek
politik dari perdagangan internasional ialah meningkatnya jalinan kerja sama
antarnegara yang berdagang.
d. Perdagangan
internasional dapat menjadi pintu pembuka untuk kerja sama antarnegara dalam
bidang militer, misalnya untuk mengawasi penyelundupan baran-barang terlarang
dan pembajakan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Perkembangan dalam perekonomian internasional ditunjukan oleh
dengan adanya peristiwa terjadinya fluktuasi dalam perkembangan output
internasional. Output yang dihasilkan dalam perekonomian dunia mengalami siklus
bisnis (business cycle). Dalam hal ini output dalam perkembangannya mengalami
fluktuasi dari kondisi booming, resesi, depresi dan recovery. Perekonomian
dunia dapat mengalami perkembangan dalam naik turun (berfluktuasi) output
sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam perekonomian masing-masing negara.
Dalam situasi perekonomian seperti ini, terjadinya stagflasi merupakan kondisi
yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan dalam perekonomian. Dengan kata
lain aggregate demand dan aggregate supply belum menemukan titik keseimbangan
baik dalam harga, kuantitas, dan output dalam perekonomian.
Daftar
Pustaka
2. Sukmayani, Ratna dkk. 2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan.
3. Yasin, Mohammad dan Sri Ethicawati.2007. Ekonomi
Pelajatan IPS Terpadu untuk SMP. Jakarta: Ganeca Exact.
4. Frisdiantara, Christea dan Mukhklis,
Imam. Ekonomi Pembangunan sebuah Kajian Teoretis dan Empiris. Malang : Universitas Kanjuruhan Malang.
5. Deliarnov. 2006. Ilmu
Pengetahuan Sosial Ekonomi Untuk SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: PT.
Erlangga.
6. Hasoloan, Jimmy. 2013. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Ekonomi. Vol. 1 Nomor 2, September 2013, Hal 102-112.