Resume Materi 5 :
Fundamental of Academic Thinking
Disampaikan oleh : Ka
M. R. Rizaldy
Rabbani
berarti apapun yang dilakukan harus berbasis ketuhanan dan ketaatan. Yang perlu
muslim pelajari yaitu soal Allah, soal kita, soal peradaban. Islam mendorong intelektualitas.
Contohnya seperti nabi Ibrahim yang awalnya tidak berhenti berpikir tentang
siapa Tuhannya.
Adapun
tahapan didalam berilmu yakni :
1. Menuntut
Menuntut ilmu dapat
dilakukan dengan cara mencari kemanapun ilmu itu berada.
2. Mencatat
Setelah mencari dan
mendapatkan ilmu maka kita perlu mengikatnya dengan mencatat.
3. Mengamalkan
Tidak hanya
diperintahkan untuk menuntut dan mencatat, tetapi juga harus mengamalkan.
Ibadah yang sempurna pun dapat tercipta jika kita bisa mengamalkan ilmu yang
kita miliki agar bermanfaat untuk orang-orang disekitar.
4. Mengembangkan
Mengembangkan merupakan puncak dari
tahapan berilmu. Mengembangkan bertujuan untuk mencari kekurangan-kekurangan
dari ilmu yang telah kita pelajari, memodifikasinya sedemikian rupa agar dapat
diterima dikalangan manapun.
Ilmu
dan hikmah adalah dua hal yang berbeda. Setelah mendapatkan ilmu maka kita
harus mencari hikmahnya. Ilmu apabila tidak ada hikmah didalamnya maka ilmu tersebut
tidaklah berguna. Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat
berguna dan telah dikembangkan.
Ciri-ciri
akhir zaman adalah Al-Quran hanya sebagai kitab biasa. Padahal seharusnya
Al-Quran dijadikan sebagai kitab rules
kaum muslim. Segala aspek kehidupan sangat terikat dengan islam. Bahkan islam
mengajarkan untuk memakmurkan bumi. Mengapa memakmurkan bumi itu penting dalam
islam? Karena hal tersebut berhubungan dengan iman.
Untuk
memakmurkan bumi, salah satunya dapat dilakukan dengan cara melanjutkan mata
rantai. Peradaban itu berkelanjutan. Umat dulu melanjutkan mata rantai islam
sehingga berkembang. Dulu semua ilmu agama disebut fiqh tapi kini sudah berkebang dan ada turunannya. Contohnya
seperti ilmu mawaris, akidah, dll. Melanjutkan mata rantai berarti membangun
peradaban.
Selain melanjutkan mata rantai yaitu
dengan menulis. Menulis berangkat dari membaca, lalu mengamai, dan terdapat
dialektika (mencari hujjah atau argumen yang paling kuat dan tepat yaitu dalam
Al-Quran).
THINK > FIKIR > AL-TAFAKUR
Tafakur
yaitu diam dan berpikir untuk menciptakan hal yang baru. Kebaruan dalam hal ini
bukan merupakan kebaruan dalam konteks ibadah. Karena kebaruan dalam konteks
ibadah adalah haram. Didalam ibadah, yang paling lama atau yang paling tua adalah
yang paling benar. Namun dalam konteks muamalah, yang paling barulah yang makin
bagus sesuai perkembangan.
Disebut ilmu pengetahuan jika :
1. Memiliki
unsur tauhid
2. Logis
3. Empiris
dan Realistis
4. Teoritis
Bagaimana memulai menulis?
1. Bangun
minat dibidang tertentu, banyak baca dan bergabung dalam forum bidang tertentu.
2. Mulai
dengan esai argumentatid > analisis.
3. Baca
artikel opini pada media populer. Contoh Repbulika, Jakarta Post, BBC, dan Huffington Post.
4. Membaca
jurnal
Bagaiman gaya penulisannya,
metodelogi apa yang dipakai, dan gaya analisi apa yang diterapkan.
5. Lakukanlah!
Tips!
·
Bangun kebiasaan membaca dan berpikir
·
Bangun kebiasaan taking notes
·
Buat daftar pertanyaan
Contoh : Kenapa sih saya saya ngantuk pas baca buku?
·
Anti malas, menunda, dan mencari alasan
·
Minum vitamin
·
Buat money
machine
·
Hiduplah dari tulisan
#MujahidSEF
Visit us on social media:
Website : https://www.shariaeconomicforum.org/
Twitter & IG : @KSEI_SEF
Fb/Path/Linkedin :
Ksei SEF Gunadarma
Official Linkedin :
Sharia Economic Forum of Gunadarma University
Line :
@KSEI_SEF
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat bermanfaat untuk saya. Terima Kasih