Minggu, 26 Agustus 2018

FUNDAMENTAL OF ACADEMIC THINKING


Resume Materi 5 : Fundamental of Academic Thinking
Disampaikan oleh : Ka M. R. Rizaldy

Rabbani berarti apapun yang dilakukan harus berbasis ketuhanan dan ketaatan. Yang perlu muslim pelajari yaitu soal Allah, soal kita, soal peradaban. Islam mendorong intelektualitas. Contohnya seperti nabi Ibrahim yang awalnya tidak berhenti berpikir tentang siapa Tuhannya.
Adapun tahapan didalam berilmu yakni :
1.      Menuntut
Menuntut ilmu dapat dilakukan dengan cara mencari kemanapun ilmu itu berada.
2.      Mencatat
Setelah mencari dan mendapatkan ilmu maka kita perlu mengikatnya dengan mencatat.
3.      Mengamalkan
Tidak hanya diperintahkan untuk menuntut dan mencatat, tetapi juga harus mengamalkan. Ibadah yang sempurna pun dapat tercipta jika kita bisa mengamalkan ilmu yang kita miliki agar bermanfaat untuk orang-orang disekitar.
4.      Mengembangkan
Mengembangkan merupakan puncak dari tahapan berilmu. Mengembangkan bertujuan untuk mencari kekurangan-kekurangan dari ilmu yang telah kita pelajari, memodifikasinya sedemikian rupa agar dapat diterima dikalangan manapun.

Ilmu dan hikmah adalah dua hal yang berbeda. Setelah mendapatkan ilmu maka kita harus mencari hikmahnya. Ilmu apabila tidak ada hikmah didalamnya maka ilmu tersebut tidaklah berguna. Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat berguna dan telah dikembangkan.
Ciri-ciri akhir zaman adalah Al-Quran hanya sebagai kitab biasa. Padahal seharusnya Al-Quran dijadikan sebagai kitab rules kaum muslim. Segala aspek kehidupan sangat terikat dengan islam. Bahkan islam mengajarkan untuk memakmurkan bumi. Mengapa memakmurkan bumi itu penting dalam islam? Karena hal tersebut berhubungan dengan iman.

Untuk memakmurkan bumi, salah satunya dapat dilakukan dengan cara melanjutkan mata rantai. Peradaban itu berkelanjutan. Umat dulu melanjutkan mata rantai islam sehingga berkembang. Dulu semua ilmu agama disebut fiqh tapi kini sudah berkebang dan ada turunannya. Contohnya seperti ilmu mawaris, akidah, dll. Melanjutkan mata rantai berarti membangun peradaban.
Selain melanjutkan mata rantai yaitu dengan menulis. Menulis berangkat dari membaca, lalu mengamai, dan terdapat dialektika (mencari hujjah atau argumen yang paling kuat dan tepat yaitu dalam Al-Quran).

THINK > FIKIR > AL-TAFAKUR
Tafakur yaitu diam dan berpikir untuk menciptakan hal yang baru. Kebaruan dalam hal ini bukan merupakan kebaruan dalam konteks ibadah. Karena kebaruan dalam konteks ibadah adalah haram. Didalam ibadah, yang paling lama atau yang paling tua adalah yang paling benar. Namun dalam konteks muamalah, yang paling barulah yang makin bagus sesuai perkembangan.

Disebut ilmu pengetahuan jika :
1.      Memiliki unsur tauhid
2.      Logis
3.      Empiris dan Realistis
4.      Teoritis

Bagaimana memulai menulis?
1.     Bangun minat dibidang tertentu, banyak baca dan bergabung dalam forum bidang tertentu.
2.     Mulai dengan esai argumentatid > analisis.
3.   Baca artikel opini pada media populer. Contoh Repbulika, Jakarta Post, BBC, dan Huffington Post.
4.     Membaca jurnal
Bagaiman gaya penulisannya, metodelogi apa yang dipakai, dan gaya analisi apa yang diterapkan.
5.      Lakukanlah!

Tips!
·         Bangun kebiasaan membaca dan berpikir
·         Bangun kebiasaan taking notes
·         Buat daftar pertanyaan
 Contoh : Kenapa sih saya saya ngantuk pas baca buku?
·         Anti malas, menunda, dan mencari alasan
·         Minum vitamin
·         Buat money machine
 ·         Hiduplah dari tulisan


#MujahidSEF

Visit us on social media:
Website                       : https://www.shariaeconomicforum.org/
Twitter & IG               : @KSEI_SEF
Fb/Path/Linkedin        : Ksei SEF Gunadarma
Official Linkedin        : Sharia Economic Forum of Gunadarma University
Line                             : @KSEI_SEF

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda sangat bermanfaat untuk saya. Terima Kasih